Selasa, 21 April 2009

Rasa Hormat dan Disukai

Free Friday !

Melanjutkan artikel yang saya tulis tanggal 1 Maret lalu tentang 12 Kualitas Utama menjadi seorang Manager yang Sukses, ternyata ada dua ( 2 ) kualitas lain yang tidak kalah pentingnya. Seperti judul diatas, untuk menjadi seorang Manager / Leader yang sukses mau tidak mau harus memiliki Respect ( Rasa Hormat ) dan Like ( Disukai / Menyenangkan ).

1. Respect
Untuk memiliki yang namanya Respect, kita tidak akan dapatkan dari luar tapi harus dari dalam diri kita karena suatu hal / tindakan / pekerjaan / prestasi yang telah kita capai. Respect juga tidak bisa kita paksakan kepada orang lain. Justeru orang lain yang akan memberikan penilaian terhadap kita apakah kita mereka pantas memberikan Respect kepada kita atau tidak.

Misalkan : Apabila kita diangkat / dipromosikan menjadi Manager / Leader karena prestasi kita ( dlm hal penjualan/produksi / kerja keras / loyalitas atau bahkan keseluruhannya ) maka secara otomatis kita akan mendapatkan/memiliki yang namanya Respect( Rasa Hormat ). Sebaliknya apabila kita dipromosikan hanya karena misalnya kedekatan kita dengan atasan ( KKN ) atau intrik-intrik, maka jangan harap anda bisa memiliki / mendapatkan Respect. Jadi kita bisa ambil satu kesimpulan bahwa yang namanya Respect ( Rasa Hormat ) itu harus kita perjuangkan dengan kerja keras, prestasi, integritas, kejujuran dan segala hal positif yang bisa mewujudkannya dan jangan harap Respect akan datang dengan sendirinya kalau kita tidak melakukan apapun untuk memilikinya.

2. Like ( Disukai / Menyenangkan )
Selain segala keahlian yang bersifat teknis ataupun manajemen, seorang Manager/Leader yang ingin berhasil harus memiliki yang disebut dengan People Skill ( Keahlian Bersosialisasi ). Tugas seorang Manager / Leader adalah untuk memanage/memimpin orang-orang dengan berbagai usia, jenis kelamin, latar belakang, ras, karakter, motivasi yang berbeda-beda. People Skill mutlak harus dimiliki karena yang kita hadapi adalah orang yang memiliki perasaan dan akan bereaksi terhadap kita. Bagaimana kita berkomunikasi dengan mereka terhadap tugas dan tanggung jawab kita agar target bisa tercapai sangatlah penting. Sebagai seorang Manager / Leader apabila kita menyenangkan dan disukai oleh para sub-ordinates maka akan jauh lebih mudah dalam pencapaian target dengan syarat kita telah memiliki Respect seperti yang saya jabarkan diatas. Untuk memiliki Like ( Disukai / Menyenangkan ) juga datang dari dalam diri kita. Sikap kita, cara bicara, pembawaan kita, perilaku dan keseharian kita akan membentuk kita apakah menjadi pribadi yang menyenangkan atau bahkan sebaliknya.

Nah, saking pentingnya kedua hal tersebut diatas, berikut ini akan saya sampaikan apa sih efek fatalnya apabila sebagai seorang Manager / Leader kita tidak memiliki Respect ataupun Like atau hanya memiliki salah satu saja.

• Apabila kita tidak memiliki Respect maupun Like, dijamin kita akan GAGAL, tanpa Respect maka sub-ordinates tidak akan mendengarkan bahkan ekstrimnya tidak akan menjalankan apa yang kita sampaikan/katakan/perintahkan kepada mereka, tanpa Like maka sub-ordinates tidak akan merasa nyaman dan tenang bekerja dengan kita yang pada akhirnya tidak akan bertahan lama dan turn over kita akan sangat tinggi, hal ini otomatis akan sangat mengganggu kinerja kita.

• Apabila kita hanya memiliki Respect tanpa Like, maka yang terjadi adalah para sub-ordinates akan mau mendengarkan dan melakukan apa yang kita perintahkan tetapi mereka tidak akan tahan lama bekerja dengan kita,mereka akan berkomentar " Memang sih Manager / Leader kita tuh hebat, jago jualan...tapi orangnya nyebelin...jadi males....dst".

• Apabila kita hanya memiliki Like tanpa Respect, maka yang terjadi adalah team kita hanya akan menjadi team hura-hura, team enjoy aja... Hal ini disebabkan segala yang kita sampaikan sebagai Manager / Leader sama sekali tidak digubris oleh sub-ordinates sehingga target tidak tercapai tetapi karena kita orang yang menyenangkan maka mereka akan tetap bertahan bekerja dengan kita, dan akan muncul komentar :"Memang sih Manager / Leader kita tuh bisanya omong doang ( omdo / NATO : No Action Talk Only ) tapi orangnya baiknya setengah mati lho...so ya udah lah...target biarin aja... nanti juga kita dibela koq kalau target nggak tercapai....dst".

Buat temen-temen calon Manager / Leader atau yang sudah menjabat, semoga artikel ini bisa menjadi bahan pertimbangan / evaluasi diri untuk menjadi lebih baik dan lebih sukses. Semoga Bermanfaat...

Edy Santoso ( trainer & motivator tgf nusantara )
Posted by Eagle's Spirit at 9:01 AM

12 Kualitas Utama Menjadi Seorang Manajer yang Sukses

Menjadi seorang Manager yang sukses merupakan dambaan semua orang yang menempuh jalur karir dalam sebuah perusahaan. Karena itu banyak sekali buku-buku, training, maupun seminar yang membahas dan mengajarkan tentang bagaimana menjadi seorang Manager yang sukses. Dan mereka dengan sangat antusias membaca, dan mengikuti training-training, seminar yang memerlukan investasi yang tidak sedikit.

Tetapi dalam kenyataannya untuk menjadi seorang Manager yang sukses tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak semudah dan semenarik seperti apa yang telah disampaikan dalam buku-buku ataupun oleh pembicara dalam seminar.

Setelah membaca sekian banyak buku dan mengikuti berbagai seminar tentang menjadi seorang Manager yang sukses, saya jatuh pada sebuah buku yang telah menjadi pedoman bagi hampir semua perusahaan di dunia dalam hal pengembangan sumber daya manusia dan pembentukan sistem manajemen profesional yaitu 'Effective Sales Management' oleh John Strafford & Colin Grant.

Dalam buku tersebut, sebelum seseorang dapat dipromosikan menjadi seorang Manager, sangat penting buat kita untuk memperhatikan kualitas-kualitas utama seperti apa yang harus dan mutlak dimiliki untuk menjadi seorang manager yang sukses. Dan diambil satu kesimpulan bahwa terdapat 12 Kualitas Utama yaitu :

1. Kemauan untuk menjadi seorang Manager.
2. Memiliki kemampuan memimpin dan memotivasi orang lain.
3. Terorganisir dan mampu membuat perencanaan dengan baik.
4. Memiliki kemampuan dalam pengawasan/control serta tugas-tugas administrasi.
5. Memahami masalah keuangan dengan baik ( pengeluaran,pemasukan, efisiensi dan efektifitas ).
6. Memiliki keahlian dalam bidang rekrut, training, motivasi dan pengembangan orang - orang dalam team.
7. Menguasai dan mengikuti perkembangan teknologi.
8. Memiliki stamina diatas rata-rata ( mampu bekerja lebih lama dan lebih keras dibanding sebelum menjadi manajer ).
9. Memiliki kondisi kesehatan prima.
10. Memiliki tingkat antusiasme dan integritas tinggi.
11. Menyadari adanya resiko jabatan / kuantitas waktu untuk keluarga lebih sedikit.
12. Komitmen tinggi untuk menjadi Manager yang sukses.

Jadi, apabila Anda adalah calon Manager atau Anda seorang Manager, saya pikir alangkah bijaksana apabila Anda mulai melakukan evaluasi terhadap diri Anda. Bagi para calon Manager dan Manager, pertanyaannya adalah:
• Apakah saya telah memiliki ke 12 Kualitas Utama tersebut diatas sehingga saya layak untuk dipromosikan dan menjabat sebagai seorang Manager ? Kalau jawaban Anda belum, lanjutkan dengan pertanyaan berikut:
• Kualitas apa sajakah yang telah dan belum saya miliki untuk menjadi seorang Manager yang sukses, dan apa yang akan saya lakukan/action plan saya ?
• Kapan saya akan mulai action plan tersebut untuk memiliki ke 12 Kualitas Utama seorang Manager yang sukses ?

12 Kualitas Utama seorang Manager yang sukses merupakan langkah awal dan sangat menentukan bagi keberhasilan Anda dan perusahaan dimana Anda berkarir.
Semoga Bermanfaat .... Salam Sukses!

Edy Santoso
( Trainer & Motivator tgf Nusantara)
Posted by Eagle's Spirit at 9:56 AM 0 comments Links to this post

Budaya Malu

Kontribusi dari Aziz Hamid

Malu adalah akhlak terpuji yang diwariskan para Nabi. Karena itu, bagi mereka yang mengaku sebagai umat para Nabi, seharusnya memiliki sifat malu. Malu merupakan sikap mencegah diri dari perilaku tidak terpuji karena takut akibat yang muncul kemudian. Rasulullah SAW bersabda, ''Bila engkau tidak malu, maka berbuatlah semaumu.'' ( HR Bukhari ).

Artinya, jika manusia tidak memiliki rasa malu, maka lakukanlah sekehendakmu karena Allah SWT akan memberimu siksa yang pedih. Allah SWT sangat mengetahui apa yang kita lakukan, apakah untuk kemaslahatan umat atau untuk kepentingan dan kesenangan pribadi. ''Lakukanlah apa yang kamu kehendaki. Sungguh Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.'' ( QS Fushshilat: 40 ). Seseorang yang memiliki rasa malu akan berat melakukan perbuatan tidak terpuji dan dibenci Allah SWT.

Bagi Mukmin laki-laki maupun wanita seharusnya rasa malu ini dimilikinya, sebagai bukti ketaatan kepada Allah SWT. Ia malu untuk berdusta, malu untuk membuka auratnya yang memang tidak pantas untuk dikonsumsi oleh banyak mata yang melihat. Allah SWT telah memberi karunia kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di antara karunianya adalah menyediakan bahan pakaian sebagai penutup aurat dan menambah keindahan lahiriah dan perhiasan.

Fungsi pakaian yang utama adalah sebagai penutup aurat. Ali bin Abi Thalib selalu berdoa setiap akan berpakaian. ''Segala puji bagi Allah yang menganugerahkan kepadaku perhiasan yang kugunakan untuk bergaya dan menutup auratku. Beliau berkata mendengar ungkapan itu dari Rasulullah SAW ketika berpakaian. ( HR Ahmad ).

Begitu jelasnya batasan mengenai aurat, tentu tidak perlu lagi diperselisihkan. Pornografi dalam ensiklopedi Inggris disebutkan sebagai karangan, gambar, tayangan tentang hal-hal yang kotor dan tidak sopan yang merangsang syahwat dan mendorong dipuasi dengan cara apa saja. Jangan kita butakan mata hati menepis banyaknya perkosaan terjadi akibat pengaruh pornografi.

Malu juga terkait dengan menceritakan sesuatu yang tidak pantas diketahui publik dan sebagainya. Rasa malu akan membentuk kesucian diri ( iffah ) hingga ia mampu menghindari perbuatan buruk. Seseorang yang tidak mempunyai rasa malu (waqahah) akan mendorong untuk melakukan kejahatan dan tidak peduli akan cercaan.

Akibatnya, ia akan melakukan perbuatan tercela secara berani dan terang-terangan. Ia tidak malu lagi kepada Allah SWT, apalagi kepada manusia. Selaku umat yang beriman, marilah kita latih dan membiasakan budaya malu. Dengan maksud agar martabat sebagai makhluk yang dimuliakan Allah SWT tetap terjaga. Dan jika setiap kita memiliki rasa malu, insya Allah bangsa tercinta ini akan dihargai oleh segenap warga dunia.

( Witra Moerad )
Sumber : ICMI